Site blog
1. Pengertian tentang Hubungan Logis antar Kalimat
Mempelajari hubungan antar kalimat-kalimat yang berupa pernyataan dapat menimbulkan sebuah peristiwa yang dipertemukan dengan sebab-akibat, sehingga dapat menentukan suatu pernyataan yang bernilai benar, walaupun begitu, benar tidaknya suatu pernyataan lebih mengarah kepada bentuknya, bukan pada arti kalimat. Pernyataan yang mempunyai nilai benar atau salah yang digunakan dalam penalaran disebut proposisi.
Begitu juga kalimat sebab-akibat adalah suatu bentuk kata pola khusus-umum yang memiliki gagasan utama di akhir kalimatnya, kalimat sebab-akibat menggunakan hubungan menjalin antara fakta khusus dan umum yang terletak di awal dan di akhir kalimat
2. Contoh Hubungan Logis antar Kalimat
-Karena nilai ujian saya bagus, saya naik kelas.
-Jika saya malas belajar, maka saya akan miskin ilmu.
-Memakai knalpot racing dijalan akan menganggu pengendara lainnya, akibatnya akan rawan terjadi kecelakaan.
-Orang yang malas olahraga, tubuhnya akan gampang terkena penyakit.
-Rudy sering mogok makan, akibatnya Rudy tidak bisa konsentrasi saat belajar dikelas.
-Bermain hp terlalu lama akan membuat mata menjadi merah
Dalam kehidupan, kadangkala kita menemukan kata-kata yang sangat panjang sekali. Seperti contoh, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Sekolah Dasar, dll. Dari semua contoh tersebut, kalau kita baca keseluruhanya, akan memakan waktu, jadi terciptalah Huruf Singkat, yang akan menyingkat semua Kata-kata tersebut jadi:
On The Way = OTW
Correct Me If I Wrong = CMIIW
Negara Kesatuan Republik Indonesia = NKRI
Sekolah Dasar = SD
CPU = Central Processing Unit
Jadi yang dimaksud dengan Singkatan adalah bentuk yang dipendekkan dari suku kata yang terdiri dari satu suku kata atau lebih, bisa diartikan sebagai ringkasan, Singkatan biasanya digunakan untuk menyingkat Nama Orang, Gelar, Sapaan, Jabatan, Nama Lembaga, Satuan Ukuran, Hingga Frase
2. Sekilas tentang Huruf Akronim
Berbeda dengan Huruf Singkatan, dilansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI), Akronim adalah kependekan yg berupa gabungan huruf atau suku kata atau bagian lain yg ditulis dan dilafalkan sbg kata yg wajar (msl mayjen mayor jenderal, rudal peluru kendali, dan sidak inspeksi mendadak).
Akronim terlalu pendek kurang disukai karena berisiko ditemui akronim yang sama tetapi berbeda makna. Sebalik-nya, akronim yang terlalu panjang dapat merepotkan. Kesesuaian dengan kata-kata atau makna yang diwakili merupakan hal penting, di samping perlunya akronim itu mudah diucapkan.
Konflik pengertian dengan kata lain atau akronim lain dapat menimbulkan komplikasi yang tidak perlu. Pembentukan akronim dalam perspektif etika bahasa dapat mengacu pada pendapat Wittgenstein (1889-1951, filsuf bahasa, matematika, dan logika) yang menyatakan bahwa perkataan adalah sebuah tindakan moral, sehingga perkataan yang benar adalah yang didasari dengan etika, moralitas, dan logika yang baik.
Contoh Akronim yang sering dijumpai:Jabodetabek = Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, Bekasi
Kades = Kepala Desa
Pemkab = Pemerintah Kabupaten
Hape = Handphone
Suramadu = Surabaya Madura
Jatim = Jawa Timur
3. Perbedaan antara Singkatan dan Akronim
Kalau menurut pendapat saya pribadi, sebenarnya singkatan dan Akronim hampir mirip, tapi tidak sama, karena Singkatan adalah suatu gabungan dari beberapa suku kata menjadi satu kalimat, sedangkan Akronim adalah gabungan dari beberapa kalimat menjadi satu.
Keduanya sama sama mempunyai kelebihan yaitu untuk mempersingkat waktu pengucapannya, tapi kadangkala singkatan dan akronim bisa menimbulkan masalah, kalau singkatan dan akronim nya itu kurang jelas diucapkannya.
FOTO PR STATITIKA STRUKTUR LANJUT KALIAN